Kamis, 04 Januari 2018

Pemangkasan Pajak Dorong The Fed Tingkatkan Proyeksi Ekonomi AS

Pemangkasan Pajak Dorong The Fed Tingkatkan Proyeksi Ekonomi AS


Dini hari tadi, the Fed telah memaparkan hasil dari rapat suku bunga pertengahan Desember lalu yang menghasilkan kenaikan suku bunga untuk ke 5 kalinya sejak tahun 2008.

Dalam risalah tersebut terungkap bahwa pengurangan pajak perusahaan dan pribadi di AS diharapkan bisa meningkatkan belanja konsumen dan bisnis meskipun pejabat the Fed tidak terlalu yakin dengan dampak undang-undang pajak yang baru tersebut.
Namun anggota atau peserta Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC telah meningkatkan perkiraan pertumbuhan PDB AS untuk 2018 dari 2,1% menjadi 2,5%.

Terungkap juga dalam paparan tersebut bahwa sebagian besar peserta menunjukkan perubahan prospektif dalam kebijakan pajak federal merupakan faktor yang mendorong mereka untuk meningkatkan proyeksi pertumbuhan PDB riil selama beberapa tahun ke depan.

FOMC adalah kelompok pembuat kebijakan moneter the Fed dan dalam pertemuan tersebut telah memilih untuk menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin dari 1,25% menjadi 1,5%.
Tingkat suku bunga yang baru ini juga akan meningkatkan tingkat suku bunga kredit konsumen.

Sebagian besar diskusi yang tercermin dalam notulen menunjukkan pengamatan yang kuat terhadap ekonomi AS, dimana akan ada peningkatan gaji yang didukung oleh tingkat pengangguran yang turun menjadi 4,1% disertai dengan produksi industri yang meningkat dengan pesat.
Belanja konsumen di kala musim libur juga meningkat dengan cepat terjadi di beberapa distrik the Fed karena melihat pemotongan pajak yang akan terjadi.

Tingkat pengangguran AS diperkirakan para anggota rapat bisa di bawah angka 4% pada tahun ini hingga tahun depan.
Selain itu, para pejabat juga tengah mengamati harga pasar saham yang meningkat pesat sehingga muncul kekuatiran terjadi penghitungan nilai atau valuasi saham yang berlebihan dan dapat menimbulkan pengelembungan aset di tengah tingkat pajak yang akan merendah.

Dalam notulen juga dibicarakan masalah kelebihan dana tunai perusahaan AS akibat adanya pemotongan pajak yang baru tersebut.
Para pejabat the Fed ingin agar kelebihan dana tersebut digunakan untuk peningkatan belanja investasi sehingga produktivitas industri akan meningkat dan membuat inflasi bisa mencapai 2% di tahun depan.

Namun sepertinya menurut para pejabat the Fed bahwa kelebihan dana perusahaan tersebut akan digunakan untuk pembelian kembali sahamnya atau buyback dan bisa juga digunakan untuk merger atau akuisisi, sehingga dalam notulen tersebut terungkap bahwa inflasi AS di tahun ini memang masih bisa naik, namun masih di bawah target 2%.

Juga terungkap bahwa kenaikan suku bunga di tahun ini akan terjadi 3 kali lagi dengan memandang dan mewaspadai tingkat inflasinya.

Sumber Berita: Reuters, SignalTrading78 , Bloomberg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar