Dolar Selandia Baru Merosot Tipis Setelah Fed Minutes.
Dolar Selandia Baru merosot setelah notulen pertemuan Federal Reserve terakhir (Desember) menunjukkan para pembuat kebijakan bank sentral AS tersebut melihat kenaikan suku bunga di masa depan tetap terkait dengan inflasi dan stimulus fiskal termasuk pemotongan pajak.
Pada Kamis pagi kiwi diperdagangkan di 70,90 sen AS dari 71,10 sen sebelum Fed minutes dirilis sehingga tidak banyak berubah dari kemarin.
Indeks trade-weighted (TWI) berada di 73,77 dari 73,72 kemarin.
Notulen tersebut mengatakan sebagian besar peserta rapat mengulangi dukungan mereka untuk melanjutkan pendekatan bertahap untuk meningkatkan kisaran target suku bunga sementara pemotongan pajak diharapkan dapat memberikan dorongan bagi belanja konsumen dan memberikan dorongan sederhana untuk belanja modal.
Risalah pertemuan itu dirilis setelah data ekonomi AS menunjukkan pengeluaran konstruksi di Negara tersebut naik 0,8 persen hingga mencetak rekor $1,26 triliun pada bulan November dan indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) naik ke 59,7, lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh para ekonom.
Menurut Mark Johnson, dealer senior di OMF, kiwi mungkin menghadapi resistensi jika naik kembali ke level 71,06 sen AS dan mungkin akan mendapatkan support jika turun menjadi 70,29 sen, berdasarkan analisis grafik teknikalnya.
Dalam perdagangan yang masih sepi pasca liburan Natal dan Tahun Baru juga sedikitnya berita lokal di Selandia Baru, agenda besar berikutnya yang akan dimonitor para pelaku pasar adalah data gaji AS pada hari Jumat, yang diperkirakan dapat menunjukkan ekonomi terbesar di dunia itu menambahkan 188.000 pekerjaan pada bulan Desember, turun dari 228.000 bulan sebelumnya.
Johnson juga mengatakan sementara lelang susu Selandia Baru kemarin cukup kuat dengan harga susu bubuk utuh (whole milk powder/WMP) naik 4,2 persen, susu bubuk berjangka gagal mempertahankan rally setelah pelelangan tersebut.
Namun, analis di AgriHQ menaikkan perkiraannya untuk harga susu AgriHQ untuk musim ini sebesar 1 persen menjadi $6,10 per kilogram susu padatan (solid milk) setelah mengikuti lelang Global Dairy Trade (GDT) terbaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar