Kamis, 04 Januari 2018

Dolar AS Rebound Didukung Data, Fed Dukung Kenaikan Bertahap Suku Bunga

Dolar AS Rebound Didukung Data, Fed Dukung Kenaikan Bertahap Suku Bunga



Pada perdagangan hari Rabu, dolar AS rebound dari posisi terendah hampir empat minggu terhadap sejumlah mata uang utama dengan didukung oleh data ekonomi bullish yang memicu ekspektasi para investor terhadap pertumbuhan ekonomi AS yang solid.

Kamis pagi data CNBC mengarahkan Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan Dollar terhadap perdagangan-tertimbang enam mata uang utama, naik 0,35% menjadi 92,19.

Dollar berhasil menahan penurunan sepuluh hari karena data manufaktur dan konstruksi melampaui perkiraan para ekonom.

Indeks Institute for Supply Management (ISM) yang menjadi indikasi aktivitas pabrik nasional meningkat menjadi 59,7 di bulan Desember dari 58,2 di bulan sebelumnya, mengalahkan perkiraan para ekonom untuk pembacaan 58,2.
Angka di atas 50 mengindikasikan pertumbuhan manufaktur, jauh di bawah 50 mengindikasikan adanya kontraksi.

Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa pengeluaran konstruksi naik 0,8% menjadi rekor $1,257 triliun pada November, ekonom memperkirakan naik 0,6%.

Perkembangan aktivitas ekonomi AS telah memicu ekspektasi kenaikan inflasi dengan Bank of Tokyo Mitsubishi baru-baru ini mengatakan bahwa kenaikan kuat dalam Indeks Harga ISM pada bulan Desember menunjukkan tekanan inflasi di bulan-bulan mendatang, yang dapat memperkuat pengetatan kebijakan moneter tambahan oleh Federal Reserve.

Sementara itu para pelaku pasar lainnya seperti Bank of Montreal memiliki ekspektasi untuk perubahan tajam pada inflasi.
Bank tersebut memperingatkan bahwa kenaikan biaya produksi kurang penting bagi kekhawatiran inflasi The Fed daripada peningkatan pada biaya konsumen.

Indeks PCE terbaru, ukuran inflasi yang disukai The Fed, menunjukkan inflasi tetap di bawah target 2% yang ditetapkan bank sentral tersebut.

Sementara itu risalah pertemuan kebijakan terakhir The Fed kemarin memperlihatkan bahwa para pejabat bank sentral tersebut mayoritas konsisten dengan rencana kenaikan suku bunga secara bertahap dengan perkiraan tiga kenaikan di tahun ini.

The Fed juga menaikkan perkiraan ekonomi AS dengan adanya reformasi pajak yang pada akhir tahun lalu telah disahkan menjadi undang-undang.

Bank sentral AS kini sedang bersiap untuk menyambut suksesi kepemimpinan dengan ketua saat itu yaitu Janet Yellen akan lengser dari jabatannya bulan depan dan digantikan oleh koleganya Jerome Powell, tokoh senior yang dikenal memiliki pandangan dan sikap yang tidak jauh berbeda dengan Yellen.


Sumber berita: SignalTrading78 , CNBC, Reuters

Tidak ada komentar:

Posting Komentar